PKPPs WUSTHA - PKPPs ULYA

Profil Lembaga

PKPPS (Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren) Darut Ta lim merupakan salah satu sekolah jenjang Pondok Pesantren berstatus Swasta yang berada di wilayah Kec. Kenjeran, Kota Surabaya, Jawa Timur. PKPPS Darut Ta’lim didirikan pada tanggal 1 Januari 1998 dengan Nomor SK Pendirian yang berada dalam naungan Kementerian Agama. Operator yang bertanggung jawab adalah -.

Di Darut Ta’lim sendiri terdapat dua jenjang Pendidikan kesetaraan yakni Tingkat Wustha dan Ulya. Dengan adanya keberadaan PKPPS Darut Ta’lim, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik pada msyarakat serta bisa menjadi insan yang rahmatan lilalamin.

Pendidikan kesetaraan adalah sebuah program yang pada awalnya bersifat “emergency exit” bagi santri yang tidak sempat mengikuti pendidikan formal baik di sekolah maupun madrasah. Program ini diinisiasi mulanya pada tahun 2000 yang tertuang dalam Kesepakatan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama Nomor 1/U/KB/2000 dan Nomor MA/86/2000 tentang Pondok Pesantren Salafiyah sebagai Pola Wajib Belajar 9 Tahun

Pada 2018, nomenklatur pendidikan kesetaraan pada PKPPS dipilih sebagai metamorfosis dari pola paket, yang dalam PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pendidikan kesetaraan ditempuh melalui pola paket A, B dan C.

Perlu diketahui, bahwa pola pendidikan pesantren salafiyah di awal-awal lebih dominan menggunakan model sorogan, bandongan atau halaqah. Setiap pesantren memiliki jenjang masa pembelajaran yang terbagi ke dalam ula (sama dengan SD), Wustha (sama dengan SMP), dan ‘Ulya (sama dengan SMA). Pesantren memiliki otonomi untuk memberikan nomenklatur apapun, namun saat itu ditetapkan masa belajarnya adalah minimal 4 tahun di jenjang ula, 2 tahun di jenjang Wustha dan 2 tahun di jenjang Ulya.

Selanjutnya, gabungan antara nomenklatur pendidikan kesetaraan dengan pola penjenjangan pada PKPPS, melahirkan sebuah nomenklatur yang disebut Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah (PKPKPPS) Ula, Wustha dan Ulya. Hal itu tertuang dalam Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 3543 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan pada PKPPS.

Program PKPKPPS adalah bukti kepedulian dan kehadiran negara—melalui Kementerian Agama—terhadap anak bangsa yang juga sama-sama menimba ilmu pengetahuan. Kehadiran program kesetaraan di lingkungan PKPPS didesain secara spesifik. Pendidikan kesetaraan yang terintegrasi pada PKPPS, titik tekannya bukan pada pemberian atau pemerolehan ijazah, tapi pada proses mengikuti pendidikan di pesantren. PKPPS menganut jalur “multi entry multi exit”, tapi dengan standar kualitas output standar kesantrian.

Sejarah Singkat Lembaga:

Sebelum PKPPS Darut Ta’lim resmi diadakan, pada waktu itu program pembelajaran yang dipakai adalah kelas salaf, yakni metode dari tuntun temurun kepesantrenan dengan Teknik sorogan dan ngaji weton menjadi rutinitas yang selalu dilaksanakan oleh K.H Syamsul Arifin ZE selaku pengasuh dan Ibu Nyai Hj tubibah yang secara penuh mendukung keberadaan pondok pesantren Darut Ta’lim.

Setelah berjalanya waktu Yayasan Darut Ta’lim mendirikan Pondok Pesantren lalu Madrasah Ibtidaiyah, Raudhatul Atfal, kemudian Pendidikan Kesetaraan jenjang Wusta diadakan dan diresmikan oleh kemenag Surabaya pada tahun 1998. Dimana peranan seorang tokoh sentral dipegang penuh oleh pendiri yakni beliau K.H Syamsul Arifin ZE, Pendidikan kesetaraan juga menjawab atas kuatnya permintaan walimurid yang telah lulus jenjang Madrasah Ibtidaiyaah yang ingin melanjutkna belajarnya di Yayasan Darut Ta’lim sehingga sanad keilmuan bisa terus estafet secara linier dan berkelanjutan.

Dalam pelaksanaanya, Pendidikan kesetaraan pondok pesantren Darut Ta’lim di kepalai oleh santri beliau yakni M Hafi S.Ag mulai berdirinya yakni pada tahun 1998 hingga 2018. Setelahnya peranan itu digantikan oleh menantu beliau yaknin Alfa Rabi Ali S.HI, M.Ag hingga saat ini pada tahun 2025.

PKPPS ULYA berdiri dan resmi diselenggarakan di Yayasan Darut Ta’lim pada tahun 2020, mulanya banayk daripada walimurid dan Masyarakat serta alumni yang membangun komunikasi dengan pihak Yayasan untuk mendirikan Pendidikan setalah kelulusan jenjang Wustha yakni jenjang Ulya, lsetelah ada mendapat respon positif dari Yayasan dan pada waktu itu hasil rapat Yayasan menghendaki untuk diadakanya Pendidikan jenjang Ulya. Semenjak diresmikan jenjang tersebut hingga saat ini tahun 2025 dikepalai oleh Alfa Rabi Ali SH.I,S.Ag.

Baik jenjang Wustha maupun Ulya penerapan metode yang digunakan yakni metode konvensional dan modern yakni pendalaman ilmu agama sebagai dasar awal dan di kembangkan dengan Pendidikan vokasi atau Pendidikan berbasis skill baik dibidang kitab kuning, Bahasa dan multimedia tentunya masih banyak program yang dijalankan ditiap jenjangnya Dimana santiwan dan santriwati tersebut diharapkan mampu memberikan konribusi positif pada Masyarakat dan mampu bersaing didunia Pendidikan yang lebih tinggi.

Visi dan Misi Lembaga:

Visi:

Terwujudnya generasi yang bertaqwa kepada Allah SWT, yang berakhlaqul karimah dan mampu mengemban amanah, mengajak dan mengajarkan kebaikan.”

Misi:

Mewujudkan cita-cita luhur Pesantren berupa :

Terbinanya mental spiritual santri sebagai wujud penghambaan kepada Allah Swt.
Terbinanya Moral dan etika santri sebagai makhluk sosial yang beradab.
Meningkatkan mutu dan kwalitas pendidikan serta wawasan Intelektual Islamiyyah hingga terciptanya kader dan pemimpin yang profesional.)